Selasa, 21 Februari 2012

Rusa Tutul Visayan (Visayan Spotted Deer)

Biro Pos Filipina,  berkaitan dengan diadakannya Pameran Perangko Internasional Singpex’94 di Singapura, mengeluarkan perangko peringatan yang bertema “Endemic Philippine Mammals” dalam bentuk sebuah lembar carik kenangan, yang hanya terdiri dari satu buah perangko bergambar “Rusa Tutul Visayan” atau Visayan Spotted Deer.

Rusa tutul Visayan   atau Cervus alfredi adalah rusa paling langka di dunia, berbadan kecil,  berkaki pendek. Biasanya  berbulu coklat tua (kadang-kadang dengan sedikit kemerahan), tetapi sisi  tubuhnya  ditutupi dengan segelintir bintik-bintik putih atau buff. Bintik-bintik ini terbesar di bagianatas pinggul dan menyebar  lebih kecil dan buram menuju bahu . Rusa  Jantan mempunyai  tanduk pendek (sekitar 25 cm) dan masing-masing bercabang tiga.
 
10_17_11

Rusa  tutul  Visayan ini biasanya aktif di malam hari, ketika mereka muncul dari hutan untuk memberi makan di dalam  area  pembukaan hutan.. Mereka sangat malu dan mundur ke hutan lebat jika diganggu. Rusa jantan  akan "mengaum" untuk menantang rusa  saingannya  ( mungkin menarik perhatian rusa betina). Auman  ini terdengar  seperti auman anjing ketika terdengar dari jauh.
Mereka tersebar luas  di empat pulau di Visayas dan sekarang diyakini ada di pulau Negros dan Panay

Pada tahun 2009,  tim ilmuwan Inggris dan Filipina dari Negros Interior Ekspedisi Keanekaragaman Hayati (NIBE) mengungkapkan rincian menarik dari populasi  rusa tutul Visayan  yang masih tinggal di hutan pulau  Negros sekitar 300 hewan.

Manusia adalah ancaman terbesar bagi rusa tutul Visayan selain kehilangan habitatnya. Rusa Tutul Visayan  ini diburu untuk diambil dagingya dan ada pula yang dijual sebagai binatang peliharaan (domestik). Kehilangan habitatnya karena degradasi hutan akibat penebangan liar, dan  pembukaan lahan pertanian . Negros dulunya hutan 90% dan sekarang hanya 4% dari yang tersisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar