Di Indonesia bangga memiliki dua dari lima jenis badak yang tersisa di dunia, yaitu badak Jawa (Rhinocerus sondaicus) dan badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).
Untuk mengingatkan hal ini Pos Indonesia bekerja sama dengan organisasi WWF mengeluarkan perangko seri WWF menampilkan spesies Badak, Badak Jawa dan Badak Sumatera.
Perangko yang diterbitkan 4 buah perangko tunggal berlogo WWF bergambar badak Jawa dan Sumatera serta satu lembar carik kenangan terdiri dari dua perangko tidak berlogo WWF bergambar kedua spesies tersebut.
Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae. Badak ini kemungkinan adalah mamalia terlangka di bumi. Populasinya berkisar 40-50 badak yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia.
Badak ini memiliki panjang rata-rata 3,15 m dan tinggi rata-rata 1,55 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm.
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) adalah anggota famili Rhinocerotidae yang merupakan badak terkecil dari lima spesies badak .
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) memiliki tinggi sekitar 120–145 sentimeter, dengan panjang sekitar 250 sentimeter dan berat 500–800 kilogram. Seperti spesies badak di Afrika, badak ini memiliki dua cula.
Populasi badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) terus memprihatinkan dan sejak tahun 1996 tercatat dalam kategori "kritis punah" (critically endangered) dalam Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature). Kini badak Sumatera diyakini hanya hidup di Sumatera, Kalimantan, dan sebagian kecil saja di Semenanjung Malaysia.
Badak Sumatera tinggal di Bukit Barisan Selatan, Way Kambas, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Kerinci-Seblat (Bengkulu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar